Assalamu'alaikum!

Blog Sunnah

"Memurnikan Aqidah, Menebarkan Sunnah".

Looking for something?

Subscribe to this blog!

Receive the latest posts by email. Just enter your email below if you want to subscribe!

Wednesday, March 1, 2017

Kekufuran Aqidah Syi'ah - Bagian 1

Diantara kelompok sesat terdahulu yang masih eksis hingga sekarang dan amat membahayakan Islam dan kaum muslimin adalah kelompok Syiah Rafidhah. Hal ini tergambarkan dalam aqidah mereka yang sesat dan kufur yang tercantum dalam kitab-kitab mereka. Ditambah lagi dengan kebiadaban serta kekejaman mereka dalam menumpahkan darah serta membantai kaum muslimin terutama di Suriah dan Yaman hingga detik ini.

Perbedaan antara Ahlussunnah dan Syiah Rafidhah bukan dalam masalah fiqih saja, seperti yang dikatakan oleh sebagian orang jahil atau para missionaris mereka. Bahkan perbedaan antara keduanya adalah dalam masalah prinsip-prinsip aqidah, sebagaimana perbedaan antara Islam dan agama kafir lainnya.

Maka pada kesempatan kali ini marilah kita bersama-sama memahami sebagian kesesatan dan kekufuran aqidah Syiah Rafidhah, agar kita bisa terjauhkan darinya.

1. Kesyirikan Syiah Rafidhah

Syiah Rafidhah meyakini bahwa tuhan mereka adalah para imam mereka. Dan bahwasanya dunia dan akhirat adalah milik imam-imam mereka. Mereka juga meyakini bahwa awan serta petir tunduk kepada perintah imam-imam mereka. Inilah ucapan syirik mereka dalam tauhid rububiyah:

=> Mereka mengatakan bahwa Ali radhiyallahu 'anhu pernah berkata [1]: “Aku adalah Rabb/tuhan bumi ini”. [2]

=> Mereka juga mengartikan Rabb/tuhan yang ada dalam Al-Qur’an dengan para imam. Misalnya firman Allah:

لَ أَمَّا مَن ظَلَمَ فَسَوۡفَ نُعَذِّبُهُ ۥ ثُمَّ يُرَدُّ إِلَىٰ رَبِّهِۦ فَيُعَذِّبُهُ ۥ عَذَابً۬ا نُّكۡرً۬ا

Berkata Dzulkarnain: "Adapun orang yang aniaya, maka Kami kelak akan mengazabnya, kemudian Dia dikembalikan kepada Tuhannya, lalu Tuhan mengazabnya dengan azab yang tidak ada taranya. (QS. Al-Kahfi : 87)

Mereka berkata: “....Dikembalikan kepada Amirul mukminin hingga dialah yang menyiksannya dengan siksa yang pedih...” [3]

=> Dedengkot Syiah Rafidhah Muhammad bin Ya’qub Al-Kulaini berkata dalam Ushul Al-Kaafi [4] hal 259: “Bab sesungguhnya bumi ini semuanya adalah milik imam....dari Abi Abdillah, dia berkata: Sesungguhnya dunia dan akhirat milik imam, dia meletakkannya sesuai dengan yang dia kehendaki dan memberikannya kepada siapa yang dia kehendaki”.

=> Mereka berkata: “Ali berkata : ...Aku adalah yang pertama dan aku yang terakhir, aku yang dzahir dan aku yang bathin dan aku adalah yang mewariskan bumi”.

=> Mereka berkata: dari Sama’ah bin Mihran, dia berkata: aku pernah berada di samping Abu Abdillah kemudian terdengarlah suara petir dan kilat yang menyambar. Maka Abu Abdillah berkata: Sesungguhnya petir dan kilat ini tidak akan muncul melainkan dengan perintah sahabat kita, aku pun berkata: Siapakah dia? Abu Abdillah menjawab: Amirul Mukminin. [5]

Inilah kesyirikan Syiah Rafidhah dalam tauhid rububiyah [6]. Mereka lebih jelek daripada kaum musyrikin jahiliyah. Orang-orang musyrikin di zaman jahiliyah seperti Abu Lahab, Abu Jahl, Abu Thalib masih mempercayai bahwa alam semesta ini adalah milik Allah dan Dia-lah yang mengaturnya. Allah berfirman:

قُلۡ مَن يَرۡزُقُكُم مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِ أَمَّن يَمۡلِكُ ٱلسَّمۡعَ وَٱلۡأَبۡصَـٰرَ وَمَن يُخۡرِجُ ٱلۡحَىَّ مِنَ ٱلۡمَيِّتِ وَيُخۡرِجُ ٱلۡمَيِّتَ مِنَ ٱلۡحَىِّ وَمَن يُدَبِّرُ ٱلۡأَمۡرَ‌ۚ فَسَيَقُولُونَ ٱللَّهُ‌ۚ فَقُلۡ أَفَلَا تَتَّقُونَ

Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?" Maka mereka akan menjawab: "Allah". Maka katakanlah "Mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?" (QS. Yunus : 31)

Syiah Rafidhah juga meyakini bahwa imam-imam mereka adalah jelmaan sifat-sifat Allah dan mereka menyekutukan Allah dalam sifat-sifat-Nya. Maha suci Allah dari apa yang mereka katakan. Inilah ucapan mereka:

=> Al-Kulaini berkata: Imam Muhammad Al-Baaqir berkata: “Kita adalah wajah Allah, kita adalah mata Allah dalam makhluk-Nya dan kita adalah tangan-Nya yang terbentang dengan kasih sayang kepada hamba-hamba-Nya”. [7]

=> Dari Abu Abdillah, dia berkata: Dahulu Amirul mukminin sering mengatakan: Aku diberi suatu sifat yang belum pernah diberikan kepada seorang pun sebelumku, aku mengetahui kematian, malapetaka, nasab keturunan dan ucapan yang tepat. Tidak ada satu pun yang luput dariku dari apa yang mendahuluiku dan tidak ada satu pun yang tersembunyi bagiku dari apa yang ghaib dariku”. [8]

=> Al-Kulaini juga menyebutkan dalam bab “Sesungguhnya para imam-imam itu mengetahui ilmu yang terdahulu dan yang akan datang dan tidak ada yang tersembunyi sedikitpun dari mereka”.
Dari Abu Abdillah bahwasanya dia berkata: “Sesungguhnya aku mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, aku mengetahui apa yang di surga dan apa yang ada di neraka, dan aku mengetahui apa yang telah terjadi dan apa yang akan terjadi” [9]

Adapun Al-Qur’an mengatakan:

وَعِندَهُ ۥ مَفَاتِحُ ٱلۡغَيۡبِ لَا يَعۡلَمُهَآ إِلَّا هُوَ‌ۚ وَيَعۡلَمُ مَا فِى ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِ‌ۚ وَمَا تَسۡقُطُ مِن وَرَقَةٍ إِلَّا يَعۡلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ۬ فِى ظُلُمَـٰتِ ٱلۡأَرۡضِ وَلَا رَطۡبٍ۬ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِى كِتَـٰبٍ۬ مُّبِينٍ۬

Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri. Dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula). Dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi dan tidak ada sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)" (QS. Al-An’aam : 59)

قُل لَّا يَعۡلَمُ مَن فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ ٱلۡغَيۡبَ إِلَّا ٱللَّهُ‌ۚ وَمَا يَشۡعُرُونَ أَيَّانَ يُبۡعَثُونَ

Katakanlah: "tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah", dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan. (QS. An-Naml : 65)
Di samping mereka menyekutukan Allah dalam tauhid rububiyah serta asma’ dan sifat mereka pun juga menyekutukan-Nya dalam tauhid uluhiyah. Maka telah sempurna kesyirikan mereka kepada Allah.

=> Mereka mengatakan seraya berdoa kepada imam-imam mereka: “Tidak ada tempat keselamatan dan untuk berlindung kecuali (kepada) kalian” [10]

=> Mereka juga mensifati imam-imam mereka dengan “...Penawar terbesar dan obat teragung bagi yang meminta kesembuhan kepada mereka...” [11]

=> Mereka mengatakan: “Sesungguhnya ziarah ke kuburan Husain itu setara dengan 20 kali haji dan lebih mulia daripada 20 umrah dan haji”. [12]

=> Pernah seorang pengikut Syiah Rafidhah berkata kepada imamnya: “Aku telah berhaji dan berumrah sebanyak 19 kali”, sang imam pun menjawab dengan nada mengejek: haji dan umrahlah sekali lagi maka pahalanya sama dengan sekali berziarah ke kuburan Husain”. [13]

=> Khumaini berkata: “Meminta kebutuhan kepada bebatuan dan karang bukanlah syirik, meskipun itu batil. Dan kita meminta pertolongan kepada arwah-arwah yang suci dari para nabi dan para imam yang telah diberikan Allah kekuatan”. [14]

Itulah agama Syiah Rafidhah [15], sedangkan Islam mengatakan:

وَإِذَا مَرِضۡتُ فَهُوَ يَشۡفِينِ

Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan Aku (QS. Asy-Syu’ara : 80)

إِيَّاكَ نَعۡبُدُ وَإِيَّاكَ نَسۡتَعِينُ

Hanya Engkaulah yang Kami sembah dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan. (QS.Al-Fatihah : 5)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Haji mabrur tidak ada balasan baginya melainkan surga" (HR. Bukhari dan Muslim)

BERSAMBUNG..
-------------------------
[1] Perlu pembaca ketahui dan yakini bahwa riwayat-riwayat Syiah Rafidhah yang disandarkan kepada para imam ahlul bait adalah dusta belaka. Karena dusta adalah agama mereka. Imam Syafi’i rahimahullahu berkata: “Tidak pernah aku melihat kelompok sesat yang lebih berdusta daripada Syiah Rafidhah”. (Syarhu ushul I’tiqad 2811 oleh Al-Laalikai)

[2] Mir aatu al-anwaar hal.59.

[3] Idem.

[4] Al-Kaafi merupakan kitab induk Syiah Rafidhah, terdiri dari tiga bagian: Al-Ushul, Al-Furu’ dan Ar-Raudhah berisikan 16199 hadits dalam 8 juz (Lihat Fatwa dan pendirian ulama sunni terhadap aqidah Syiah Rafidhah oleh Ustadz Muhammad Baabdullah rahimahullahu). Islam punya Shahih Bukhari, Syiah Rafidhah punya Al-Kaafi. Islam punya Al-Qur’an Al-Karim, Syiah Rafidhah punya mushhaf Fathimah dan demikian seterusnya. Bagaimana mungkin kita bisa bersatu dengan Syiah Rafidhah? Bisakah tauhid bersatu dengan syirik, iman dengan kufur, surga dengan neraka? Wallahu Al-Musta’an

[5] Bihaarul Anwaar 27/33.

[6] Tauhid rubiyah adalah meyakini bahwa Allah adalah satu-satu dzat yang menciptakan alam semesta, yang menguasai dan yang mengaturnya, tidak ada sekutu bagi-Nya.

[7] Ushul Al-Kaafi hal 82.

[8] Idem hal 117.

[9] Idem hal 160.

[10] Biharul Anwar 94/37.

[11] Idem

[12] Furu’ul kaafi 1/324.

[13] Tahdzib Al-Ahkam 2/16.

[14] Kasyfu Al-Asraar hal.49.

[15] Tapi yang lebih disayangkan, ada sebagian orang yang amat benci kepada Syiah Rafidhah namun mereka juga melakukan kesyirikan yang dilakukan oleh Syiah Rafidhah, yaitu mengkeramatkan dan menyembah para wali-wali yang telah mati.

Penulis : Ustadz. Abdurrahman Thoyyib, Lc.

No comments:

Post a Comment