Assalamu'alaikum!

Blog Sunnah

"Memurnikan Aqidah, Menebarkan Sunnah".

Looking for something?

Subscribe to this blog!

Receive the latest posts by email. Just enter your email below if you want to subscribe!

Tuesday, March 14, 2017

Mengapa Harus Salafi ? - Bagian 3

✔ Bolehkah kita memakai istilah Salafi atau Salafiyah?

Allah ta'ala memerintahkan kita untuk bertanya kepada para ahli ilmu/ulama jika kita tidak mengetahui suatu permasalahan. Allah berfirman:

فَسۡـَٔلُوٓاْ أَهۡلَ ٱلذِّڪۡرِ إِن كُنتُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ

"Maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui". (QS. Al-Anbiya' : 7)

Inilah ucapan ulama ahlusunnah wal jama’ah tentang hal ini:

1. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullahu berkata: 
"Tidak tercela orang yang menampakkan madzhab salaf dan dia menisbatkan diri kepadanya serta berbangga dengan madzhab salaf, bahkan wajib menerima hal tersebut menurut kesepakatan karena tidaklah madzhab salaf kecuali benar." [13]

2. Imam Adz-Dzahabi rahimahullahu berkata: 
"Yang dibutuhkan oleh seorang Al-Hafidz (ahli hadits) adalah ketakwaan, kecerdasan, kepandaian dalam bahasa arab dan nahwu, kesucian hati, pemalu serta menjadi Salafi." [14]

3. Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz rahimahullahu pernah ditanya: 
"Bagaimana pendapat anda terhadap orang yang menamakan dirinya Salafi dan Atsari, apakah in termasuk memuji diri sendiri? Beliau menjawab: 
"Apabila dia benar-benar Atsari atau Salafi maka tidak mengapa. Hal ini seperti yang pernah dikatakan oleh para salaf dahulu: Fulan Salafi, fulan Atsari. Ini termasuk pujian yang harus dan wajib." [15]

4. Syaikh Al-Albani rahimahullahu berkata: 
"Adapun orang yang menisbatkan diri kepada para salafush shalih maka dia telah menisbatkan diri kepada kebenaran secara umum. Dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengabarkan bahwa diantara tanda kelompok yang selamat adalah yang berpegang teguh dengan jalan Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabat beliau. Maka barangsiapa yang berpegang teguh dengan jalan mereka sungguh dia diatas petunjuk dari Rabbnya....Tidak diragukan lagi bahwa penamaan yang jelas disini adalah dengan kita mengatakan: Saya muslim yang bepegang teguh dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah serta manhaj para salafush shalih. Kalau disingkat anda katakan: Saya Salafi." [16]

5. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullahu berkata: 
"Ahlussunnah wal jama'ah adalah para salaf sampai generasi terakhir. Barangsiapa yang berada diatas jalannya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabatnya maka dialah Salafi." [17]

6. Syaikh Bakar bin Abdillah Abu Zaid rahimahullahu berkata: 
"Jadilah engkau seorang Salafi yang menelusuri jejak salafush shalih dari kalangan sahabat dan yang mengikuti mereka dengan baik dalam permasalahan agama ini seperti tauhid, ibadah dan selainnya." [18]

7. Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi’i rahimahullahu berkata: 
"Pendiri Dakwah Salafiyah adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." [19]

8. Syaikh Ahmad bin Yahya An-Najmi rahimahullahu berkata: 
"Salafiyah adalah penisbatan diri kepada salaf. Dan salaf adalah para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, para pengikut mereka dengan baik dari tiga generasi terbaik umat ini dan yang setelah mereka. Inilah salafiyah...salafiyah tidak memiliki pendiri kecuali Rasulullah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah pendiri salafiyah dan suri tauladan mereka. Demikian pula para sahabat Rasulullah adalah suri tauladan mereka." [20]

9. Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan hafidzahullahu berkata: 
"Salafiyah adalah meniti jejak salaf dari kalangan sahabat, tabi'in dan generasi yang utama baik dalam aqidah, pemahaman, dan akhlak. Dan wajib bagi setiap muslim untuk mengikuti jalan mereka." [21]

10. Syaikh Muhammad Musa Alu Nashr hafidzahullahu berkata: 
"Sebagian musuh dakwah ini menyangka, bahwa menisbatkan diri kepada salafiyah merupakan hizbiyah (fanatik golongan) yang bid’ah dan serupa dengan kelompok Ikhwanul Muslimin atau Hizbut Tahrir atau Jama’ah Tabligh. Tidaklah mereka mengetahui bahwa menisbatkan diri kepada salafiyah adalah menisbatkan diri kepada generasi idaman (umat Islam) yaitu generasi para sahabat, tabi’in, generasi terbaik umat ini yang telah mendapatkan rekomendasi dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Menisbatkan diri kepada salaf merupakan bentuk penisbatan diri kepada umat yang ma’shum -secara umum- yang tidak berkumpul diatas kesesatan." [22]

BERSAMBUNG..
-------------------------
[12] Maksud menisbatkan tersebut adalah dengan mengatakan "Salafi", wallahu a'lam.
[13] Majmu' Fatawa 4/149.
[14] Lihat Siyar A'lamin Nubala' 13/380. 
[15] Lihat footnote kitab Al-Ajwibah Al-Mufidah 'an as-Ilatil Manahij al-Jadiidah oleh Syaikh Shalih Al-Fauzan -hafidzahullahu- hal.17.
[16] Majalah Al-Ashalah edisi 9 hal.86-90 tanggal 15 Sya’ban 1416 H.
[17] Syarah Aqidah Al-Wasithiyah 1/54.
[18] Hilyah Thalibil Ilmi hal 28 dengan syarah Syaikh Al-Utsaimin.
[19] Al-Burkaan li Nasfi Jami’ah al Iman hal.36.
[20] Al-Fatawa Al-Jaliyah ‘an Al-Manaahij Al-Jadidah hal. 8.
[21] Al-Ajwibah Al-Mufidah hal.103-104.
[22] Min Ma’aalim Al-Manhaj An-Nabawi fi Ad-Da’wah ilallah hal.63.


Penulis : Ustadz. Abdurrahman Thoyyib, Lc

No comments:

Post a Comment