Assalamu'alaikum!

Blog Sunnah

"Memurnikan Aqidah, Menebarkan Sunnah".

Looking for something?

Subscribe to this blog!

Receive the latest posts by email. Just enter your email below if you want to subscribe!

Friday, March 10, 2017

Mengapa Harus Salafi ? - Bagian 2

✔ Dalil-dalil Wajibnya Mengikuti Salaf

 Mengikuti manhaj salaf bukanlah suatu hal yang mustahab (bila dikerjakan mendapat pahala dan bila ditinggalkan tidak mengapa), tapi mengikuti jejak mereka dalam segala bidang agama baik aqidah, ibadah, dakwah, jihad, muamalah, akhlak dan lain-lain adalah suatu kewajiban bagi yang menginginkan hidayah dan keselamatan di dunia dan di akhirat. Inilah dalil-dalil tentang wajibnya mengikuti jejak sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam baik dari Al-Quran maupun As-Sunnah dan ucapan para salaf:

🔹 Dalil dari Al-Qur’an:

1. Allah berfirman:

ٱهۡدِنَا ٱلصِّرَٲطَ ٱلۡمُسۡتَقِيمَ

"Tunjukilah kami jalan yang lurus" (Qs. Al-Fatihah : 6)

Imam Ibnul Qayyim rahimahullahu berkata: 
"Setiap yang lebih tahu tentang kebenaran dan yang lebih mengikuti kebenaran, maka dialah yang lebih berhak mendapatkan shiratal mustaqim. Tidak diragukan lagi bahwa para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lebih berhak dengan hal ini dari pada Rafidhah…Oleh Karena itulah, para salaf mentafsirkan shiratal mustaqim dengan Abu Bakar dan Umar serta para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan tafsir mereka inilah yang benar. [5]

2. Allah berfirman:

فَإِنۡ ءَامَنُواْ بِمِثۡلِ مَآ ءَامَنتُم بِهِۦ فَقَدِ ٱهۡتَدَواْ‌ۖ وَّإِن تَوَلَّوۡاْ فَإِنَّمَا هُمۡ فِى شِقَاقٍ۬‌ۖ فَسَيَكۡفِيڪَهُمُ ٱللَّهُ‌ۚ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡعَلِيمُ

"Maka jika mereka beriman kepada apa yang kamu telah beriman kepadanya, sungguh mereka telah mendapat petunjuk; dan jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (dengan kamu). Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Baqarah : 137)

Kata-kata “kamu” di dalam ayat ini (pertama kali) maksudnya adalah para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam karena kepada merekalah ayat ini pertama kali diturunkan. Allah menyebutkan dalam ayat ini bahwa hidayah itu hanya bisa diperoleh lewat jalannya para sahabat radhiyallahu 'anhum.

3. Allah berfirman:

وَكَذَٲلِكَ جَعَلۡنَـٰكُمۡ أُمَّةً۬ وَسَطً۬ا لِّتَڪُونُواْ شُہَدَآءَ عَلَى ٱلنَّاسِ وَيَكُونَ ٱلرَّسُولُ عَلَيۡكُمۡ شَهِيدً۬ا‌ۗ

"Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu, umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas kamu." (QS. Al-Baqarah : 143)

Kata-kata “kamu” di dalam ayat ini (pertama kali) maksudnya adalah para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam karena kepada merekalah ayat ini pertama kali diturunkan. Allah menyebutkan dalam ayat ini bahwa para sahabat adalah manusia pilihan agar dijadikan sebagai suri tauladan bagi orang-orang yang datang setelah mereka.

4. Allah berfirman:

كُنتُمۡ خَيۡرَ أُمَّةٍ أُخۡرِجَتۡ لِلنَّاسِ تَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَتَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنڪَرِ وَتُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِ‌ۗ وَلَوۡ ءَامَنَ أَهۡلُ ٱلۡڪِتَـٰبِ لَكَانَ خَيۡرً۬ا لَّهُم‌ۚ مِّنۡهُمُ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ وَأَڪۡثَرُهُمُ ٱلۡفَـٰسِقُونَ

"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik." (QS. Ali-Imran : 110)

Kata-kata “kamu” di dalam ayat ini (pertama kali) maksudnya adalah para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam karena kepada merekalah ayat ini pertama kali diturunkan. Dan kalau umat ini ingin menjadi umat yang terbaik/termulia maka wajib bagi mereka meniti jejak sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

5. Allah ta'ala berfirman:

وَمَن يُشَاقِقِ ٱلرَّسُولَ مِنۢ بَعۡدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ ٱلۡهُدَىٰ وَيَتَّبِعۡ غَيۡرَ سَبِيلِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ نُوَلِّهِۦ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصۡلِهِۦ جَهَنَّمَ‌ۖ وَسَآءَتۡ مَصِيرًا

"Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mu'min, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasinya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali. " (QS. An-Nisa' : 115) 

Allah mengancam orang-orang yang menyelisihi jalannya para sahabat rasul shallallahu 'alaihi wa sallam dengan disesatkan dari jalan-Nya dan dimasukkan ke dalam neraka jahannam. Na’udzu billahi min dzalika.

6. Allah berfirman:

وَٱلسَّـٰبِقُونَ ٱلۡأَوَّلُونَ مِنَ ٱلۡمُهَـٰجِرِينَ وَٱلۡأَنصَارِ وَٱلَّذِينَ ٱتَّبَعُوهُم بِـإِحۡسَـٰنٍ۬ رَّضِىَ ٱللَّهُ عَنۡہُمۡ وَرَضُواْ عَنۡهُ وَأَعَدَّ لَهُمۡ جَنَّـٰتٍ۬ تَجۡرِى تَحۡتَهَا ٱلۡأَنۡهَـٰرُ خَـٰلِدِينَ فِيہَآ أَبَدً۬ا‌ۚ ذَٲلِكَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِيمُ

"Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar. " (QS. At-Taubah : 100)

Di dalam ayat ini Allah memuji orang-orang yang mengikuti jejak salaf dari kalangan Muhajirin dan Anshar. Dan di dalamnya terdapat perintah akan wajibnya mengikuti merekam dalam segala bidang agama, karena keridhaan dan surga Allah tidak mungkin bisa diraih melainkan hanya dengan mengikuti mereka dengan baik. Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullahu berkata: 
“dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik” dalam masalah keyakinan, ucapan, dan amal perbuatan. Mereka adalah orang-orang yang selamat dari celaan dan mendapatkan puncak pujian serta seagung-agungnya karamah/kemuliaan. [6]

7. Allah berfirman:

يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَكُونُواْ مَعَ ٱلصَّـٰدِقِينَ

"Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar." (QS. At-Taubah : 119)

Para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang-orang yang benar seperti yang Allah firmankan dalam surat Al-Hasyr ayat 8.

8. Allah berfirman:

وَٱتَّبِعۡ سَبِيلَ مَنۡ أَنَابَ إِلَىَّ‌ۚ

"Dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku." (QS. Lukman : 15)
Para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang-orang yang selalu kembali kepada Allah. maka wajib mengikuti jalan/ajaran para sahabat sebagaimana yang Allah perintahkan diatas.

9. Allah berfirman:

لِلۡفُقَرَآءِ ٱلۡمُهَـٰجِرِينَ ٱلَّذِينَ أُخۡرِجُواْ مِن دِيَـٰرِهِمۡ وَأَمۡوَٲلِهِمۡ يَبۡتَغُونَ فَضۡلاً۬ مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضۡوَٲنً۬ا وَيَنصُرُونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُ ۥۤ‌ۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ ٱلصَّـٰدِقُونَ (٨) وَٱلَّذِينَ تَبَوَّءُو ٱلدَّارَ وَٱلۡإِيمَـٰنَ مِن قَبۡلِهِمۡ يُحِبُّونَ مَنۡ هَاجَرَ إِلَيۡہِمۡ وَلَا يَجِدُونَ فِى صُدُورِهِمۡ حَاجَةً۬ مِّمَّآ أُوتُواْ وَيُؤۡثِرُونَ عَلَىٰٓ أَنفُسِہِمۡ وَلَوۡ كَانَ بِہِمۡ خَصَاصَةٌ۬‌ۚ وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفۡسِهِۦ فَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ (٩) وَٱلَّذِينَ جَآءُو مِنۢ بَعۡدِهِمۡ يَقُولُونَ رَبَّنَا ٱغۡفِرۡ لَنَا وَلِإِخۡوَٲنِنَا ٱلَّذِينَ سَبَقُونَا بِٱلۡإِيمَـٰنِ وَلَا تَجۡعَلۡ فِى قُلُوبِنَا غِلاًّ۬ لِّلَّذِينَ ءَامَنُواْ رَبَّنَآ إِنَّكَ رَءُوفٌ۬ رَّحِيمٌ

=> Bagi orang fakir yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan-Nya dan mereka menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka Itulah orang-orang yang benar. [Ayat 8]

=> Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshar) mencintai orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshar) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka mengutamakan (orang-orang muhajirin) atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung. [Ayat 9]
=> Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa: "Ya Rabb Kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami. Dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Rabb Kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang." [Ayat 10] (QS. Al-Hasyr : 8-10)

Inilah pujian Allah kepada para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam agar kita meniti jejak mereka dalam semua bidang agama ini. Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullahu berkata: 
"Allah menyifati orang-orang yang datang setelah para sahabat dengan keimanan. Karena Allah mengatakan “yang telah beriman lebih dulu dari kami” sebagai dalil bahwa mereka mengikuti keimanan (orang-orang yang sebelum mereka alias para sahabat). Dan bahwasanya mereka mereka mengikuti para sahabat dalam masalah aqidah keimanan dan pokok-pokok dasar keimanan. Mereka adalah ahlussunnah wal jama’ah yang terwujud sifat-sifat yang sempurna pada diri mereka." [7]

10. Allah ta'ala berfirman:

مُّحَمَّدٌ۬ رَّسُولُ ٱللَّهِ‌ۚ وَٱلَّذِينَ مَعَهُ ۥۤ أَشِدَّآءُ عَلَى ٱلۡكُفَّارِ رُحَمَآءُ بَيۡنَہُمۡ‌ۖ تَرَٮٰهُمۡ رُكَّعً۬ا سُجَّدً۬ا يَبۡتَغُونَ فَضۡلاً۬ مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضۡوَٲنً۬ا‌ۖ سِيمَاهُمۡ فِى وُجُوهِهِم مِّنۡ أَثَرِ ٱلسُّجُودِ‌ۚ ذَٲلِكَ مَثَلُهُمۡ فِى ٱلتَّوۡرَٮٰةِ‌ۚ وَمَثَلُهُمۡ فِى ٱلۡإِنجِيلِ كَزَرۡعٍ أَخۡرَجَ شَطۡـَٔهُ ۥ فَـَٔازَرَهُ ۥ فَٱسۡتَغۡلَظَ فَٱسۡتَوَىٰ عَلَىٰ سُوقِهِۦ يُعۡجِبُ ٱلزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِہِمُ ٱلۡكُفَّارَ‌ۗ وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ مِنۡہُم مَّغۡفِرَةً۬ وَأَجۡرًا عَظِيمَۢا

"Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu Lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya. Tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil. Yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah Dia dan tegak Lurus di atas pokoknya. Tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir dengan para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang shalih di antara mereka ampunan dan pahala yang besar. (QS. Al-Fath : 29)

Sungguh indah sifat para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang Allah jelaskan dalam ayat diatas. Dan sungguh agung pujian Allah kepada para sahabat Rasul-Nya. Ini semua mengisyaratkan agar kita menempuh jalan mereka agar kita memperoleh apa yang telah mereka peroleh dari pujian Allah, pahala serta ampunan-Nya.

🔹 Dalil dari Hadits:

1. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda dalam hadits Irbadh bin Sariyah:

عَلَيكُم بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الخُلَفَاءِ المَهدِيِينَ الرَاشِدِينَ, تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيهَا بِالنَوَاجِذِ

"Berpegang teguhlah dengan sunnahku dan sunnah para khulafa’ rasyidin, pegang eratlah sunnah tersebut dengan gigi geraham kalian." (HSR. Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah dan lain-lain)

2. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

تَفَرَّقَت اليَهُودُ عَلَى إِحدَى وَسَبعِينَ فِرقَةً أَوثِنتَينِ وَسَبعِينَ فِرقَةً, وَالنَصَارَى مِثلَ ذَلِكَ, وَتَفَرَّقَت أُمَّتِي عَلَى ثَلاَثٍ وَسَبعِينَ فِرقَةً) وَفِي رِوَايَةٍ (إِنَّ بَنِي إِسرَائِيلَ تَفَرَّقَت عَلَى ثِنتَينِ وَسَبعِينَ مِلَّةً, وَتَفَرَّقَت أُمَّتِي عَلَى ثَلاَثٍ وَسَبعِينَ مِلَّةً, كُلُّهُم فِي النَارِ إِلاَّ مِلَّةً وَاحِدَةً, قَالُوا : وَمَن هِيَ يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ : (مَا أَنَا عَلَيهِ وَأَصحَابِي)

"Orang-orang yahudi terpecah menjadi 71 atau 72 golongan dan orang-orang nashara seperti itu juga. Adapun umat ini akan terpecah menjadi 73 golongan. Di dalam riwayat lain disebutkan : Sesungguhnya Bani Israil terpecah menjadi 72 golongan dan umatku terpecah menjadi 73 golongan, semuanya di neraka kecuali satu. Para sahabat bertanya: Siapa yang (selamat) itu wahai Rasulullah? beliau menjawab: Yang mengikuti aku dan para sahabatku. (HR. Tirmidzi dengan sanad yang hasan)

3. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

اقتَدُوا بِاللذَينِ مِن بَعدِي : أَبِي بَكر وعُمَرَ

"Ikutilah jejak dua orang sesudahku (yaitu) Abu Bakar dan Umar" (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad dan selainnya)

4. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ،

"Sebaik-baik manusia adalah generasiku, kemudian yang setelah mereka (para tabi’in), kemudian yang setelah mereka (para tabi’ut tabi’in)." (HR. Bukhari dan Muslim)
Inilah pujian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kepada para sahabat yang mengisyaratkan kepada kita agar mengikuti pemahaman mereka dalam beragama ini.

5. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

لاَ تَسُبُّوا أَصْحَابِي؛ فَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَوْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا مَا أَدْرَكَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلاَ نَصِيفَهُ

"Janganlah kalian mencaci maki para sahabatku, karena sesungguhnya jika salah seorang diantara kalian menginfakkan satu gunung emas tidaklah hal itu bisa menyamai satu mud dari sedekah mereka ataupun separuhnya." (HR. Bukhari dan Muslim)

🔸 Dalil dari Ucapan Salaf:

1. Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata: 
"Barangsiapa yang ingin mencari suri tauladan yang baik maka jadikan yang telah meninggal sebagai suri tauladan, karena yang masih hidup tidak bisa dijamin selamat dari fitnah. Mereka adalah para sahabat Muhammad. Mereka adalah semulia-mulianya umat ini, yang paling baik hatinya, yang paling mendalam ilmunya, yang paling sedikit berlebih-lebihan. Mereka adalah sekelompok orang yang Allah pilih untuk menemani Nabi-Nya serta untuk menegakkan agama-Nya. Maka kenalilah jasa-jasa mereka dan ikuti jejak mereka serta berpegang teguhlah dengan akhlak serta agama mereka karena mereka berada diatas jalan yang lurus." [8]

2. Imam Al-Auza'i rahimahullahu berkata: 
"Bersabarlah dirimu di atas sunnah, berhentilah sebagaimana mereka berhenti, dan katakanlah seperti apa yang mereka katakan serta cegahlah dari apa yang mereka cegah. Telusurilah jejak salafush shalih." [9]

3. Imam Malik rahimahullahu berkata: 
"Tidak akan memperbaiki akhir umat ini kecuali dengan apa yang memperbaiki generasi pertama umat ini (para sahabat)." [10]

4. Imam Ahmad bin Hambal rahimahullahu berkata di dalam awal kitab Ushulus Sunnah: 
"Termasuk prinsip aqidah kita adalah berpegang teguh dengan metode para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam serta mengikuti jejak mereka."

5. Ibnu Abil 'Izzi rahimahullahu berkata: 
"Mengikuti para sahabat adalah petunjuk sedangkan menyelisihi mereka adalah kesesatan." [11]

BERSAMBUNG..
-------------------------
[5] Madaarijus Saalikin 1/72-73
[6] Taisir Karim Ar-Rahman 2/281.
[7] Taisir Karim Ar-Rahman 5/209.
[8] Syarah Aqidah Thahawiyah 2/546 oleh Ibnu Abil 'Izzi Al-Hanafi.
[9] Syarhu Ushul I'tiqad Ahlis Sunnah wal Jama'ah 1/154 oleh Al-Lalika'i
[10] Iqtidha’ Shirath al-Mustaqim oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah 2/762.
[11] Syarah Aqidah Thahawiyah 2/244.


Penulis : Ustadz. Abdurrahman Thoyyib, Lc

No comments:

Post a Comment