Assalamu'alaikum!

Blog Sunnah

"Memurnikan Aqidah, Menebarkan Sunnah".

Looking for something?

Subscribe to this blog!

Receive the latest posts by email. Just enter your email below if you want to subscribe!

Friday, June 12, 2015

PUASA JALAN MENUJU SURGA (10)


Oleh: Abu Hamzah Utsman Abdul Mujieb Al Banjary

الصيام طريق إلى الجنة
الصوم أحكامه وفضائله وآدابه وسننه
باللغة الإندونيسية
إعداد:
أبي حمزة  عثمان عبد المجيب البنجاري

SHIYAM ATTATHOWWU` (PUASA-PUASA SUNNAH)

1- Puasa enam hari dibulan syawwal.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

(( مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتاًّ مِنْ شَوَّالَ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ ))

“Barangsiapa yang berpuasa ramadhan lalu menyambungnya dengan (puasa) enam hari di bulan Syawal , maka (pahalanya) seperti ia berpuasa selama satu tahun.”  [HR Muslim].

2- Puasa hari `arafah bagi orang yang tidak menjalankan ibadah haji.

Dari Abu Qatadah radhiyallahu ’anhu  ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya tentang puasa hari 'arafah maka Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam  menjawab:

(( يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَاْلبَاقِيَة َ)).

“Puasa hari `Arafah  itu menghapuskan   (dosa-dosa) satu tahun yang telah berlalu dan satu tahun yang akan datang”. [HR Muslim: 2/ 818 no: 1162 didalam shahihnya, Al-Irwa: 955]

Dalam riwayat lain dari Abu Qatadah radhiyallahu ’anhu bahwasanya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam  bersabda:

(( صَوْمُ يَوْمَ عَرَفَةَ يُكَفِّرُ سَنَتَيْنِ: مَاضِيَةً وَمُسْتَقْبَلَة ً))

“Puasa hari `Arafah itu menghapuskan (dosa-dosa) dua tahun: yang sudah berlalu dan yang akan datang.” [HR Al Bukhari dan Abu Dawud].

3- Puasa hari `ِِasyura (10 muharram) dan satu hari sebelumnya.

Dari Abu Qatadah radhiyallahu ’anhu  ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya tentang puasa hari `asyura maka Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam  bersabda:

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمُ عَاشُوْرَاء؟ فَقَالَ : (( يُكَفِّرُ السَّنَّةَ اْلمَاضِيَةَ ))

“Dan Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya tentang puasa hari `asyura, maka Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Puasa `asyura itu menghapuskan (dosa-dosa) satu tahun yang telah berlalu.” [HR Muslim: 2/ 818/ 1162 dan didalam shahih al- Irwa oleh Syaikh al-Albani: 955].

Dalam riwayat lain juga dari Abu Qatadah radhiyallahu ’anhu ia berkata, bahwasannya Nabi  Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda tentang puasa `Asyura:

(( إِنِّيْ أَحْتَسِبُ عَلَى الله ِأَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِيْ قَبْلَهُ )).

“Aku berharap kepada Allah (puasa `Asyura itu) menghapuskan dosa satu tahun yang telah berlalu.” [HR Muslim, Ahmad dan Baihaqi].

4- Puasa Muharam.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu ia berkata, Bersabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam:

(( أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ الله ِالْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيْضَةِ صَلاَ ةُ الَّلْيلِ )).                                    

“Seutama-utama puasa setelah (puasa) ramadhan adalah (puasa) bulan Allah muharam, dan seutama-utama shalat setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” [HSR Abu Dawud: 2122 dan Muslim: 2/ 821/ 1163].

5- Puasa Sy`aban.

Dari Aisyah radhiyallahu ’anha ia berkata:

(( مَا رَأَيْتُ رَسُوْلَ الله ِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطٌّ إِلاَّ شَهْرُ رَمَضَانَ وَمَا رََأَيْتُ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ مِنْهُ صِيَاماً فِي شَعْبَانَ ))

“Tidaklah aku melihat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam betul- betul menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam (puasa) di bulan ramadhan, dan tidaklah aku melihatnya (Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam) memperbanyak puasa dalam satu bulan kecuali, di bulan sya`ban.” [Muttafaqun`alih].

6- Puasa senin dan kamis.

Dari Shahabat Usamah bin Zaid  radhiyallahu ’anhu  ia berkata:

(( إِنَّ نّبِيَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  كَانَ يَصُوْمُ يَوْمُ الاثنين وَالْخَمِيْسِ وَسُئِلَ عَنْ ذَلِكَ فَقَالَ: إِنَّ أَعْمَالَ اْلعِبَادِ تُعْرَضُ يَوْمُ الاثنين وَاْلخَمِيْسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِيْ وَأَنَا صَائِمٌ ))

“Sesungguhnya Nabiyullah Shallallahu 'alaihi wa sallam  ia berpuasa hari senin dan kamis, Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya tentang hal itu, maka beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: “Sesungguhnya amal-amal hamba (pada hari itu) diperlihatkan pada hari senin dan kamis, maka akupun senang untuk dilihat amalku sedangkan aku berpuasa.” [Abu Dawud dan Nasai`].

7- Puasa tiga hari setiap bulan yaitu disebut shaum ayyamul biedh (puasa hari-hari putih).

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ’anhu  ia berkata:

(( قَالَ لِيْ رَسُوْلُ الله ِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  : صُمْ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ثَلاَثَة َأَيَّامٍ فَإِنَّ الْحَسَنَةَ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا وَذَالِكَ مِثْلَ صِيَامِ الدَّهْرِ ))

“Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berwasiat kepadaku: “Berpuasalah pada setiap bulan tiga hari, karena satu kebajikan dibalas sepuluh kali lipatnya, dan yang demikian itu seperti puasa satu tahun.” [Muttafaqun `Alaih].

Diriwayatkan dari Abu Dzar radhiyallahu ’anhu ia berkata: Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda:

(( يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَة َأَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَةَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ )).

“Wahai Abu Dzar, apabila kamu berpuasa tiga hari pada setiap bulan, maka berpuasalah (pada hari/ tanggal) yang ke tiga belas, empat belas dan lima belas.” [HR Tirmidzi: 2/ 130/ 758, An-Nasai`: 3/222, Abu Dawud dan Ibnu Majah, Shahih Jaami al-Shaghir: 7817].

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu ia berkata:

(( أَوْصَانِيْ خَلِيْلِي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  بِصِيَامِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَيْ الضُّحَى وَأَنْ أُوْتِرَ قَبْلَ أَنْ أَنَامَ )).

“Kekasihku  berwasiat kepada ku supaya aku berpuasa tiga hari setiap bulan, dan (shalat) dua rekaat dhuha serta (shalat) witir sebelum tidur.” [HR Al Bukhari dan Muslim].

8- Puasa sehari dan berbuka sehari (Puasa Nabi Dawud).

Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ’anhu, Bahwasannya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam  bersabda:

(( أَحَبُّ الصِّيَامِ إِلَى الله ِصِيَامَ دَاوُدَ كَانَ يَصُوْمُ يَوْماً وَيُفْطِرُ يَوْماً )).

“Puasa yang paling dicintai oleh Allah adalah puasa Nabi Dawud, ia berpuasa sehari dan berbuka sehari.” [Muttafaqun `Alaih].

9- Puasa sepuluh hari dzulhijjah, ya`ni puasa selama sembilan hari pada awal dzulhijah, yang paling afdhal tanggal 9 (hari `arafah) bagi yang tidak melaksanakan ibadah haji.

Dari Hunaidah bin Khalid radhiyallahu ’anhu dari istrinya dari sebagaian diantara istri-istri Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam  ia (diantara istri Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam) berkata:

(( كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  يَصُوْمُ تِسْعَ ذِي الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُوْرَاء وَثَلاَ ثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَأَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيْسِ ))

“Adalah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ia berpuasa sembilan dzulhijjah, pada hari `asyura, tiga hari setiap bulan dan permulaan hari senin setiap bulan dan kamis.” [HSR  Abu Dawud: 2129,  dan Nasai: 4: 220].
_______________________________
Sumber:

BUKU: "PUASA JALAN MENUJU SURGA"

Karya: Abu Hamzah Utsman Abdul Mujieb Al Banjary
_______________________________
WA Dakwah Majlis TaKlim Akhowat

No comments:

Post a Comment