Assalamu'alaikum!

Blog Sunnah

"Memurnikan Aqidah, Menebarkan Sunnah".

Looking for something?

Subscribe to this blog!

Receive the latest posts by email. Just enter your email below if you want to subscribe!

Thursday, May 14, 2015

Semangat Ulama Dalam Menuntut Ilmu


πŸ“™ Berkali-Kali Khatam Kitab, Tidak Bosan

Al-Muzani berkata: “Saya membaca kitab ar- Risalah karya asy-Syafi’i (Imam Syafi'i) sejak lima tahun yang lalu, setiap kali aku membacanya saya mendapatkan faedah baru yang belum aku dapatkan sebelumnya.” (Manaqib Syafi’i hlm. 114 oleh al-Aburri)

Ibnu Basykuwal menceritakan bahwa Abu Bakr bin Athiyyah mengulang-ngulang
membaca kitab Shohih Bukhori sebanyak 700 kali.” (ash-Shilah 2/433)
Disebutkan dalam biografi Abbas bin Walid al-Farisi bahwa ditemukan dalam sebagian akhir kitabnya suatu tulisan: “Saya telah membacanya sebanyak 1.000 kali.” !!! (Thobaqot Ulama Afrika wa Tunis hlm. 224)

Abdulloh bin Muhammad, ahli fiqih dari Irak, beliau pernah membaca kitab al-Mughni karya Ibnu Qudamah (sekarang tercetak
dengan 15 jilid) sebanyak 23 kali!! (Dzail Thobaqot Hanabilah 2/411)

πŸ“˜ Mengusir Kantuk Dengan Membaca

Ibnul Jahm berkata: “Apabila kantuk menyerangku pada selain waktu tidur, maka saya segera mengambil kitab hikmah, lalu saya mendapati hatiku berbunga-bunga kegirangan ketika mendapatkan ilmu.” (al- Hayawan 1/53 oleh al-Jahidz)
Subhanalloh, bandingkan hal ini dengan perbuatan sebagian kita yang membaca justru dengan niat sebagai pengantar tidur!!!

⛔ Dilarang Oleh Ibunya Tetapi Dia Bersiasat

Imam Ibnu Tabban adalah seorang ulama yang bersemangat sangat tinggi dalam
menuntut ilmu, sehingga dia pernah mempelajari kitab al-Mudawwanah sebanyak 1000 kali!!! Dia pernah berkata tentang dirinya: “Dahulu ketika saya awal- awal menuntut ilmu, saya gunakan seluruh malam untuk belajar, sehingga ibuku pernah melarangku dari membaca di malam hari.

Akhirnya saya bersiasat untuk membuat lampu dan menaruhnya di bawah tempat
tidur lalu saya berpura-pura tidur. Ketika saya rasa bahwa ibuku benar-benar telah tidur, maka saya keluarkan lampu dan melanjutkan belajar.” (Tartibul Madarik 1/78 al-Qodhi Iyadh)

πŸ“ Puluhan Ribu Orang Hadir di Majelis Mereka

Sejarah ulama dahulu sangat harum dengan semangat menuntut ilmu. Banyak di antara mereka berdesak-desakan membanjiri majelis ilmu. Berikut ini beberapa buktinya:
πŸ”° Diperkirakan bahwa jumlah orang yang hadir di majelis ilmu Ashim bin Ali sebanyak seratus enam puluh ribu orang. (Tarikh
Baghdad 12/248)
πŸ”° Diperkirakan bahwa jumlah orang yang hadir di majelis ilmu Sulaiman bin Harb
sebanyak empat puluh ribu orang. (al-Jarh wa Ta’dil 4/108)
πŸ”° Diperkirakan bahwa jumlah orang yang hadir di majelis ilmu Imam Bukhori
sebanyak dua puluh ribu orang lebih. (al-
Jami’ li Akhlaq Rowi 2/53)
πŸ”° Diperkirakan bahwa jumlah orang yang hadir di majelis ilmu Abu Muslim al-Kajji
sebanyak empat puluh ribu orang lebih.
(Tarikh Baghdad 6/121)

Dan masih banyak lagi data lainnya.
(Dinukil dari Qoshoshun wa Nawadir li Aimmatil Hadits hlm. 70–72 oleh Dr. Ali bin Abdillah ash Shoyyah)

Masyaa Allah, pemandangan yang menakjubkan. Adapun pada zaman sekarang, kebanyakan manusia malah membanjiri tempat-tempat maksiat. Hanya kepada Alloh kita mengadukan semua ini!!!

πŸ“– Waktu Libur Tetapi Dia Tetap Hadir

Jika Alloh telah memberimu nikmat semangat untuk menuntut ilmu maka jagalah nikmat tersebut. Jangan sampai ia menghilang darimu karena ia adalah pertanda bahwa Alloh menghendaki kebaikan bagimu. Al-Askari menyebutkan bahwa Abul Hasan al-Karkhi berkata: “Saya selalu menghadiri majelis ilmu Abu Hazim pada hari Jum’at padahal hari itu tidak ada pelajaran. Aku lakukan hal itu agar kebiasaanku menghadiri majelis ilmu tidak hilang.” (al-Hatstsu ’ala Tholabil Ilmi hlm.78)

🌷 Saudaraku, renungkanlah kisah di atas baik- baik. Dia meninggalkan keinginan dirinya dan berjuang melawan hawa nafsunya demi menuntut ilmu dan menjaga semangat
tersebut agar tidak luntur. (Ma’alim fi Thoriq Tholabil Ilmi hlm. 69 oleh Abdul Aziz as-Sadhan)

⚡ Bandingkanlah hal ini dengan sikap sebagian kita yang malas menghadiri majelis ilmu dengan alasan-alasan lagu lama “maaf saya lagi sibuk”, “maaf saya lagi banyak urusan”, dan sebagainya.

🌹 Alangkah indahnya ucapan penyair:

Saya melihat banyak manusia mengeluh tentang waktu
Padahal tidak ada kesalahan pada waktu selain kita sendiri
Kita mencela waktu padahal yang salah adalah diri kita sendiri
Seandainya saja waktu bisa bicara tentu akan marah kepada kita.
(Manaqib Imam Syafi’i hlm. 65 oleh al-Aburri)
______________
πŸ“°MAJALAH AL FURQON
Oleh: πŸ“ Ustadz Abu Ubaidah as-Sidawi

No comments:

Post a Comment