Assalamu'alaikum!

Blog Sunnah

"Memurnikan Aqidah, Menebarkan Sunnah".

Looking for something?

Subscribe to this blog!

Receive the latest posts by email. Just enter your email below if you want to subscribe!

Sunday, May 31, 2015

ANJURAN DAN LARANGAN DIBULAN SYA'BAN


Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, dengan izin-Nya sekarang kita telah memasuki bulan Sya'ban ; yang mana bulan ini merupakan persiapan untuk menuju bulan yang paling mulia yaitu bulan Ramadhan , Shalawat dan salam semoga senantiasa terhaturkan kepada junjungan kita baginda -Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam- kepada keluarganya , para sahabatnya dan semua ummatnya yang senantiasa teguh diatas sunnahnya.

Lalu, apa saja yang dianjurkan oleh Nabi kita Muhammad - shallallahu ‘alaihi wa sallam - di bulan Sya’ban ini ?

Ada satu ibadah agung yang Rasulullah – shallallahu ‘alaihi wa sallam – amalkan di bulan Sya’ban ini, apakah ibadah agung tersebut?

عن أسامة بن زيد - رضي الله عنهما – قال : قلت يا رسول الله لم أرك تصوم شهرا من الشهور ما تصوم في شعبان
قال – صلى الله عليه وسلم - : " ذلك شهر يغفل عنه الناس بين رجب و رمضان ، وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى الله تعالى فأحب أن يرفع عملي وأنا صائم " . ( رواه النسائي وحسنه الألباني في سنن النسائي ،رقم : 2357 (4/201) .

Dari Usamah bi Zaid – semoga Allah meridhai keduanya – beliau berkata : “ aku berkata : ya Rasulallah,tidaklah aku lihat Engkau melaksanakan shaum pada satu bulan diatara bulan-bulan lainnya sebagaimana yang Engkau lakukan di bulan Sya’ban .“ Rasulullah - shallallahu ‘alaihi wa sallam - menjawab :” pada bulan tersebut manusia mulai lalai (karena posisinya) di antara bulan Rajab dan Ramadhan. (padahal) Bulan tersebut adalah bulan diangkatnya berbagai amalan kepada Allah ta’ala, dan aku suka amalanku diangkat sedang aku dalam keadaan berpuasa” (HR.An-Nasa’I yang dihassankan oleh imam Al-Albani dalam kitab sunan An-Nasa’i no.2357 , 4/201 ).


Adapun hikmah yang dapat kita petik dari memperbanyak shaum di bulan Sya’ban ini diantaranya :

1- Sebagaimana disebutkan dalam hadits diatas bahwasanya bulan Sya'ban ini adalah bulan yang terlupakan oleh kita karena posisinya ter-apit diantara dua bulan mulia yang masyhur yaitu bulan Rajab (salah satu asyhuril hurum) dan bulan Ramadhan; bahkan diantara kita menganggap bahwa shaum dibulan Rajab-lah yang lebih utama dari pada shaum dibulan Sya’ban, padahal tidak demikian.

Imam ibnu Rajab – Rahimahullah – menjelaskan maksud dari lafadz hadits tersebut :

" وفي قوله - صلَّى الله عليه وسلَّم -: ((يغفل الناس عنه بين رجب ورمضان)) إشارةٌ إلى أنَّ بعض ما يشتَهِر فضلُه من الأزمان أو الأماكن أو الأشخاص قد يكون غيرُه أفضلَ منه، إمَّا مطلقًا وإمَّا لخصوصيَّة فيه لا يتفطَّن لها أكثرُ الناس فيشتَغِلون بالمشهور عنه، ويُفوِّتون فضيلةَ ما ليس بمشهور عندهم". (لطائف المعارف :131 )

“Maksud dari sabda Rasulullah –Shallallahu ‘alaihiwa sallam- ( manusia mulai lalai (karena posisinya) di antara bulan Rajab dan Ramadhan ) : itu merupakan satu pertanda bahwasanya ada beberapa waktu,tempat,atau perorangan yang sudah masyhur akan keutamaannya tetapi bisa jadi selain itu ada yang lebih utama,bisa secara mutlak ataupun karena kekhususan tertentu yang tidak disadari sehingga kebanyakan dari mereka menyibukkan diri dengan yang masyhur tadi,dan melupakan keutamaan dari perkara yang tidak masyhur (padahal keutamaannya lebih besar,pen).” (Latha-iful ma’arif :131).

2- Disebutkan juga dalam hadits diatas bahwasanya di bulan Sya'ban ini amalan kita dinaikkan & diserahkan kepada Allah –Subhanahu wa Ta’ala- ; oleh karena itu alangkah lebih baiknya jika pada waktu tersebut kita dalam keadaan shaum.

3- Memperbanyak shaum di bulan Sya’ban juga merupakan ajang latihan untuk shaum dibulan Ramadhan; karena jika sudah terbiasa kita dapat menyambut bulan Ramadhan dengan semangat & tanpa beban .
Ibnu Rajab –Rahimahullah- menyebutkan dalam kitabnya “latha-iful ma’arif” : bahwasanya bulan Sya’ban merupakan pembuka menuju bulan Ramadhan,maka dianjurkan pula dibulan tersebut untuk melaksanakan ibadah-ibadah yang dianjurkan dibulan Ramadhan,seperti shaum,qiyamullail,membaca Al-Qur’an serta amalan-amalan shaleh lainnya; sehingga ketika tiba bulan Ramadhan kita merasa siap & sudah terbiasa melaksanakan ibadah-ibadah tersebut.(lihat hal : 135)
Demikian juga kita dapatkan semangat para ulama-ulama terdahulu dalam beribadah dibulan sya’ban ini, diantaranya :

- Salamah bin Kuhail –Rahimahullah- berkata:

" كان يُقال : شهرُ شعبان شهرُ القرَّاء "

Artinya: “ Konon disebutkan bahwasanya bulan Sya’ban adalah bulannya para pembaca (Al-Qur’an).”

- Umar bin Qais Al-Mala’i –Rahimahullah- apabila tiba bulan Sya’ban beliau menyibukkan diri dengan membaca Al-Qur’an. (sebagaimana dinukil oleh Ibnu Rajab dalam kitabnya “Latha-iful ma’arif”,hal:135).

Adapun amalan-amalan yang terlarang dibulan Sya’ban ini diantaranya :

1- Shaum sehari atau dua hari sebelum bulan Ramadhan, terkecuali seseorang yang memang terbiasa melakukan shaum, baik itu shaum senin kamis, shaum Daud,dll. sebagaimana sabda Nabi –Shallallahu alaihiwa sallam- :

(( لا يتقدَّمنَّ أحدُكم رمضان بصوم يوم أو يومين، إلا أن يكون رجل كان يصوم صومه، فليصم ذلك اليوم )) (رواه البخاري: رقم (1914)، 3/35.

Artinya: “ Janganlah kalian mendahului Ramadhan dengan shaum sehari atau dua hari, kecuali jika seseorang yang terbiasa melakukan shaum itu,maka shaum-lah dihari tersebut.”(HR.Al-Bukhari no.1914, 3/35

2- Mengkhususkan malam nishfu Sya’ban dengan shalat khusus dan siangnya dengan shaum.

Adapun hadits yang berbunyi:

" إذا كانت ليلة النصف من شعبان، فقوموا ليلها وصوموا نهارها، فإن الله ينزل فيها لغروب الشمس إلى سماء الدنيا، فيقول: ألا من مستغفر لي فأغفر له ألا مسترزق فأرزقه ألا مبتلى فأعافيه ألا كذا ألا كذا، حتى يطلع الفجر "(رواه ابن ماجه ،رقم:1388، 1/444 ).

Artinya: “Apabila tiba malam pertengahan sya’ban maka dirikanlah (shalat) dimalam harinya & shaumlah disiang harinya;karena pada malam tersebut Allah akan turun kelangit dunia mulai dari terbenam matahari kemudian berfirman : “(pada saat ini) Adakah hamba yang minta ampun kepada-Ku,niscaya akan Aku ampuni, adakah hamba yang minta rizki niscaya akan Aku beri, adakah hamba yang ditimpa mushibah niscaya akan Aku sembuhkan, adakah hamba…adakah hamba…sampai terbit fajar.” (HR.Ibnu majah,no.1388, 1/444).

Apakah kedudukan hadits tersebut? Mari kita simak bagaimana para ulama pakar hadits menghukumi hadits tersebut…

A- Imam Al-Mizzi –Rahimahullah- dalam kitabnya “Tahdzibul kamal”: 21/79 berkata:

"]فيه] أبو بكر محمد بن عبد الله بن أبي سبرة قال أحمد بن حنبل : يضع الحديث, وقال يحيى بن معين : ضعيف الحديث ،وقال البخاري وابن المديني :ضعيف".

Artinya : “Dalam sanadnya terdapat Abu bakr Muhammad bin Abdullah bin Abi Sabrah (yang terkenal lemah,pen),Imam Ahmad bin Hanbal berkata: memalsukan hadits.Yahya bin Ma’in berkata : haditsnya lemah. Al-Bukhari & ibnu Al-Madani bekata: haditsnya lemah.”

B- Imam Asy-Syaukani –Rahimahullah- dalam kitabnya “Tuhfatudz dzakirin” : 241 berkata:

" إسناده ضعيف "

Artinya: “ isnadnya lemah”.

C- Syikh al-Albani –Rahimahullah- dalam kitabnya “As-Silsilah Adh-dha’ifah” : 2134 berkata :

" إسناده موضوع "

Artinya : ” isnadnya palsu “

Adapun jika terbiasa melakukan shaum sunnah pertengahan bulan (ayyamul biidh tgl 13,14,15) maka shaumlah pada hari-hari tersebut karena itu tidak termasuk pengkhususan.

3- Dilarang juga shaum pada hari yang diragukan (apakah hari tersebut termasuk bulan Sya’ban atau Ramadhan) yaitu pada tanggal 30 Sya’ban.

Dalam sebuah hadits disebutkan :

عن عمار بن ياسر - رضِي الله عنْه - قال: "مَن صام اليوم الذي يشكُّ فيه فقد عصَى أبا القاسم - صلَّى الله عليه وسلَّم –
(رواه الترمذي ،رقم:686 ،2/63 ، وصححه ابن حجر العسقلاني في تغليق التعليق 3/140 ).

Artinya: Dari ‘Ammar bin Yasir –semoga Allah meridhainya- beliau berkata : “ Barangsiapa yang shaum pada hari yang diragukan, maka dia telah bermakshiat kepada Abul-Qasim (Muhammad) –Shallallahu ‘alaihi wa sallam- (HR.At-Tirmidzi, no: 686, 2/63 , dan dishahihkan oleh Ibnu Hajar Al-‘Asqolani dalam kitab “Taghliqut-ta’liq” 3/140).

Inilah sedikit goresan ringkas tentang anjuran dan larangan dibulan Sya'ban , semoga Allah memberikan taufiq-NYA kepada kita untuk mengamalkan yang dianjurkan , dan meninggalkan amalan yang terlarang , hanya kepada ALLAH kita memohon pertolongan .

وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم والله تعالى أعلم

Ummu Nawwaf Yusfiani
Thaif, 1 Sya'ban 1435 H

WA Dakwah Majlis Taklim Akhowat

No comments:

Post a Comment